JIKA INGIN MENCARI BLOG LAIN

Selasa, 22 Februari 2011

KH Nur Iskandar Buka Rahasia

KH Nur Iskandar Buka Rahasia
Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Robert Adhi Kusumaputra
Selasa, 22 Februari 2011 | 16:11 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Ulama kondang Jakarta KH Nur Iskandar SQ mengungkap rahasianya mengapa dia akhirnya bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Rahasia itu ia buka saat menjadi pembicara pada seminar bertajuk NKRI, Aswaja, dan Masa Depan Politik Islam Nusantara, yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Hotel Bumi, Surabaya, Selasa (22/2).
Hadir sejumlah ulama seperti Rois Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi, mantan Rois S yuriah PBNU KH Muchit Muzadi, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, KH Idris Marzuki, Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, Ketua Nasional Demokrat Jatim Hasan Aminuddin. Sebagai moderator Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya Nur Syam.
Setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pecah, dia memilih kembali ke pesantren. Tetapi dia sangat prihatin melihat perkembangan politik Tanah Air. Untuk itulah dia berangkat ke Mekah untuk melakukan Shalat Istikharah (shalat minta petunjuk untuk suatu pilihan).
Sesampai di Mekah dia ketemu Habib Asad dan diberi tahu kalau mau melakukan istikharah tentang Indonesia hendaknya ke Yaman karena Islam di Indonesia ini berkembang dari Yaman. "Jadi kita itu berutang kepada para habaib dari Yaman. Maka kalau ada yang mau membubarkan Front Pembela Islam yang dipimpin Habib Rizieq, kita harus menolak," katanya.
"Lantas di Shalat Istikharah di sebuah kuburan yang sangat luas. Di situlah dia mendapat petunjuk agar masuk partai yang bersimbol Kabah. Ini pas dengan posisi saya sebagai warga NU karena PPP ditu anak NU. Sebagai anak, tentu PPP tahu hak dan kewajiban kepada orang tuanya. Sekarang saya menagih Nu sebagai orangtua jangan lalai terhadap kewajibannya terhadap anak, membesarkan PPP," katanya disambut ketawa puluhan hadirin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar