JIKA INGIN MENCARI BLOG LAIN

Rabu, 23 Februari 2011

Dana untuk Humas Pemerintah Rp1 Triliun

Dana untuk Humas Pemerintah Rp1 Triliun
Daripada dana untuk pasang iklan di media yang tendensius, lebih baik untuk hal lain.
Rabu, 23 Februari 2011, 17:23 WIB
Ismoko Widjaya, Suryanta Bakti Susila
Dipo Alam (Antara/ Yudhi Mahatma)
VIVAnews -Pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam terus menuai kontroversi. Hari ini, Rabu 23 Februari 2011, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III di Gedung DPR, Dipo mengajak semua divisi kehumasan di pemerintahan untuk tidak menghadiri undangan sebagai narasumber media yang dianggap tendensius.
Dipo juga meminta mereka tidak memasang iklan di media yang tendensius dan menjelek-jelekan pemerintah. Pemerintah memang punya dana yang digunakan untuk proyek kehumasan.

"Berapa dana APBN untuk humas pemerintah ini? 1 triliun rupiah," kata Dipo Alam dalam rapat dengan Komisi II DPR itu. 

Menurut Dipo, daripada dana pemerintah dipakai untuk pasang iklan di media yang tendensius, lebih baik digunakan untuk hal lain. Misalnya memperluas dan meningkatkan mutu informasi mengenai kinerja kementeriandan lembaga yang perlu diketahui masyarakat.

"Sehingga, media yang menjelekkan pemeirntah dan SBY ini dapat diimbangi dari humas ini," ujar Dipo.

Selain itu, Dipo juga mengkritik jajaran kehumasan pemerintahan. Karena, dengan dana yang tersedia itu ternyata masih banyak masyarakat yang belum tahu program kerja masing-masing kementerian. Dipo pun mempertanyakan kembali apakah angka Rp1 triliun itu sudah efektif dan efisien.

"Apakah sekarang pers tahu (program kerja pemerintah). Mereka (pers) kurang mendapat informasi dari humas-humas pemerintah. Ini yang saya kritik ke pemerintah," ujar aktivis mahasiswa tahun 70an ini.

Pada kesempatan yang berbeda, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai langkah Dipo yang mengkritik jajaran pemerintahan itu sudah berlebihan. Dipo dinilai tidak berwenang melakukan itu.

"Ya itu tentu berlebihan pernyataan. Karena sebagai check up, Pak Dipo sebenarnya tidak punya kewenangan untuk ke aparat pemerintah lain, yang punya hak itu Presiden atau menteri yang bersangkutan," kata Jusuf Kalla di Istora Senayan, Jakarta, Rabu 23 Februari 2011.
• VIVAnews

Selasa, 22 Februari 2011

Tifatul: Kebebasan Pers Dijamin

Tifatul: Kebebasan Pers Dijamin

TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN Menteri Komunikasi dan Informasi, Tifatul Sembiring.
BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring menegaskan bahwa kebebasan pers dijamin di Indonesia sesuai undang-undang yang berlaku. Pers, buah era reformasi tidak lagi dapat dibungkam.
Hal ini disampaikan Tifatul menanggapi pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang mengancam akan memboikot media yang selalu menampilkan kejelekan pemerintah. Kendati demikian, Tifatul meminta penyajian berita yang lebih berimbang.
"Saya mengimbau ada perimbangan dalam berita-berita positif," kata Tifatul kepada para wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (22/2/2011). Namun, Tifatul juga menyadari bahwa pemerintah perlu dikritik demi perbaikan.
Terkait langkah Dipo yang telah meminta para sekretaris jenderal dan humas kementerian dan lembaga pemerintahan lainnya agar tidak memasang iklan di media yang selalu menjelekkan pemerintah, Tifatul membantahnya. "Belum ada pertemuan," katanya.
Seperti diberitakan, Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengancam media yang selalu mengkritik pemerintah tak akan mendapat iklan dari institusi pemerintah. Dipo akan meminta sekretaris jenderal dan humas-humas lembaga negara tak memasang iklan di media yang bersangkutan. Ia berpendapat, ancaman yang disampaikannya merupakan bentuk pendidikan terhadap media.
"Saya hendak mendidik media sebagai pemangku kekuasaan. (Saya) mengingatkan mereka, kan hak saya sebagai rakyat. Jangan media menjadi institusi yang can do no wrong," jelas dia.
Belakangan, Dipo mulai terbuka. Ia menyebut TV One, Metro TV, dan Harian Media Indonesia sebagai media yang kerap mengkritik pemerintah melalui pemberitaan yang disebutnya tidak terukur.
TV One adalah kepunyaan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Sementara, Harian Media Indonesia dan Metro TV adalah milik politisi Partai Golkar yang saat ini tengah gencar membangun organisasi Nasional Demokrat, Surya Paloh.

Ini Keputusan Menkeu yang Jadi Dasar Angket

Ini Keputusan Menkeu yang Jadi Dasar Angket
"Salah satu contohnya adalah fasilitas khusus terhadap PT Astra Daihatsu Motor."
Selasa, 22 Februari 2011, 16:19 WIB
Arfi Bambani Amri, Suryanta Bakti Susila, Antique
Lily Wahid (PKB), Akbar Faizal (Hanura), Bambang Soesatyo (Golkar) (Antara/ Yudhi Mahatma)
VIVAnews - Fraksi Partai Demokrat menolak usulan Hak Angket Mafia Perpajakan dengan alasan pengusul tidak menyebutkan kebijakan pemerintah yang menjadi dasar angket tersebut. Hari ini, Fraksi Partai Hati Nurani Rakyat melalui juru bicaranya, Akbar Faizal, menyodorkan kebijakan yang dinilai melanggar Undang-undang Pajak itu.

"Ketika bicara pajak maka bicara kebijakan. Apakah menyangkut kebijakan, saya katakan iya," kata Akbar dalam rapat paripurna DPR,  Selasa 22 Februari 2011.

Kebijakan ini, kata Akbar, telah membuat negara kehilangan penerimaan pajak antara 200-300 triliun rupiah. "Apakah ada pelanggaran? Contoh misalnya Keputusan Menteri Keuangan Tahun 2006 mengenai keringanan khusus untuk PT Astra. Keputusan Menkeu tentang sunset policy itu bertentangan dengan ketentuan Undang-undang," kata Akbar. "Jadi kalau bertanya apakah negara dirugikan, di sini tempatnya."

"Kami terlibat pertarungan ide ini dan tidak mau terjebak pertarungan sesaat. Publik menilai, ada pertarungan dua pihak, maaf Hanura tidak di situ. Dengan segala hormat, sebenarnya tidak ada alasan menolak angket ini," kata Akbar yang mantan jurnalis itu.

Tak lama setelah Akbar menyampaikan pendapat fraksinya ini, inisiator angket dari Partai Golkar Bambang Soesatyo mengirim pesan singkat ke media massa. "Salah satu contoh keputusan Menteri Keuangan yang nggak benar tentang pajak adalah Keputusan Menteri Keuangan No195\010\2006 tanggal 11 April tahun 2006 tentang fasilitas khusus terhadap PT Astra Daihatsu Motor yaitu keringanan  pajak bea masuk impor atas 2.400 unit mobil dalam keadaan utuh."

Keputusan Menteri Keuangan No 66 tahun 2008 tentang sunset policy itu bertentangan dengan Undang-undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan No 28 tahun 2007 pasal 37 A. "Bahkan pada Keputusan Menteri Keuangan No 66 tahun 2008 pasal 4 dan pasal 8 itu terjadi amnesti pajak secara terselubung," kata Bambang. "Itu bertentangan dengan semua Undang-undang Pajak sehingga negara mengalami kerugian puluhan triliun."

Bismo Abiyoso, Senior Manager, Head of External Relations Department, Corporate Communication Astra International, menyatakan, tak bisa memberikan komentar soal lontaran Akbar dan Bambang ini. Bismo menyatakan, "Coba saja hubungi orang Astra Daihatsu Motornya saja."

Saat dihubungi VIVAnews.com, Pongky Prabowo, Wakil Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor, berpendapat, hal itu sudah sesuai dengan peraturan pemerintah, karena Astra sebagai perusahaan besar selalu patuh atas keputusan dan aturan yang dibuat pemerintah. Apalagi, mengenai persoalan pajak, baik mengenai pajak bea masuk impor atas mobil dalam keadaan utuh maupun dalam bentuk peralatan.

"Kalau kita tidak berpengangan dengan aturan dan keputusan yang dibuat atau dikeluarkan pemerintah, kita mau berpegangan dengan siapa lagi. Jadi, soal itu yang mesti ditanyakan, ya pemerintah," kata Pongky.
Kepala Biro Humas Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi, tidak bisa dimintai konfirmasinya kebijakan Menteri Kkeuangan tersebut. Dia hanya menjawab pesan singkat dari VIVAnews.com, "Untuk informasi tersebut bisa menghubungi Neneng, Direktur Penyuluhan dan Pelayanan Hubungan Masyarakat Ditjen Pajak."
Namun, hingga berita ini diturunkan, Neneng tidak menjawab telepon maupun pesan singkat yang dikirim VIVAnews.com.
• VIVAnews

KH Nur Iskandar Buka Rahasia

KH Nur Iskandar Buka Rahasia
Penulis: Anwar Hudijono | Editor: Robert Adhi Kusumaputra
Selasa, 22 Februari 2011 | 16:11 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Ulama kondang Jakarta KH Nur Iskandar SQ mengungkap rahasianya mengapa dia akhirnya bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Rahasia itu ia buka saat menjadi pembicara pada seminar bertajuk NKRI, Aswaja, dan Masa Depan Politik Islam Nusantara, yang diselenggarakan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di Hotel Bumi, Surabaya, Selasa (22/2).
Hadir sejumlah ulama seperti Rois Syuriyah PBNU KH Hasyim Muzadi, mantan Rois S yuriah PBNU KH Muchit Muzadi, Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, KH Idris Marzuki, Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat Sidoarjo, KH Agoes Ali Masyhuri, Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq, Ketua Nasional Demokrat Jatim Hasan Aminuddin. Sebagai moderator Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Ampel Surabaya Nur Syam.
Setelah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pecah, dia memilih kembali ke pesantren. Tetapi dia sangat prihatin melihat perkembangan politik Tanah Air. Untuk itulah dia berangkat ke Mekah untuk melakukan Shalat Istikharah (shalat minta petunjuk untuk suatu pilihan).
Sesampai di Mekah dia ketemu Habib Asad dan diberi tahu kalau mau melakukan istikharah tentang Indonesia hendaknya ke Yaman karena Islam di Indonesia ini berkembang dari Yaman. "Jadi kita itu berutang kepada para habaib dari Yaman. Maka kalau ada yang mau membubarkan Front Pembela Islam yang dipimpin Habib Rizieq, kita harus menolak," katanya.
"Lantas di Shalat Istikharah di sebuah kuburan yang sangat luas. Di situlah dia mendapat petunjuk agar masuk partai yang bersimbol Kabah. Ini pas dengan posisi saya sebagai warga NU karena PPP ditu anak NU. Sebagai anak, tentu PPP tahu hak dan kewajiban kepada orang tuanya. Sekarang saya menagih Nu sebagai orangtua jangan lalai terhadap kewajibannya terhadap anak, membesarkan PPP," katanya disambut ketawa puluhan hadirin.

ada kehidupan lain selain bumi

Ada Kehidupan di Planet Mirip Bumi?
Planet ini memiliki volume dan diameter lebih kecil dibandingkan Bumi.
Selasa, 22 Februari 2011, 16:04 WIB
Muhammad Chandrataruna
Galaksi Bimasakti  
VIVAnews - NASA, badan antariksa milik AS NASA, baru-baru ini mengidentifikasi 'dunia' baru yang dikenal dengan KOI 326.01. Planet ini memiliki volume dan diameter lebih kecil dibandingkan Bumi dengan temperatur sedikit lebih rendah dari air mendidih. Tetapi, sejauh ini KOI 326.01 menjadi planet yang termirip dengan Bumi, setidaknya dari segi ukuran.

Planet KOI 326.01 telah ditangkap pertama kali oleh Teleskop Kepler. Teleskop tersebut bekerja untuk mendeteksi planet-planet ekstrasolar (berada di luar tata surya). Ia mampu mengamati 150.000 bintang terdekat Bumi di ruang angkasa.

Dari ratusan ribu bintang yang citranya terjangkau, teleskop Kepler mengamati segala perubahan cahaya samar menuju bintang. Jika ada bayangan atau obyek yang mengganggu pandangan ke arah bintang, bisa jadi itu adalah planet.

Sejauh pengamatan terhadap KOI 326.01, ilmuwan planet dari Ames Research Center NASA William Borucki mengatakan, "Ini obyek kecil, kandidat kecil."

"Astronom pun bahkan tidak mengetahui berapa ukuran bintang induknya. Sebab itu, sulit untuk mengetahui karakteristik planet yang mirip Bumi itu. Sampai kini, belum ada konfirmasi lebih lanjut," tandas dia, yang juga bertanggung jawab sebagai kepala tim sains Kepler, seperti dikutip  dari TG Daily, Selasa 22 Februari 2011.

Sementara itu, Sara Seagar dari MIT mengatakan pengamatan melalui teleskop Kepler adalah langkah pertama tim menuju pengungkapan karakteristik planet-planet selain Bumi. Inisiatif di masa mendatang, dikatakan Sarah, adalah mengetahui adanya kehidupan atau tidak, serta memahami karakter planet beserta isinya secara umum jika mereka menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

"Pertanyaan-pertanyaan di atas belum bisa terjawab dengan satu teleskop ini. Ini baru langkah awal. Ke depan, kami akan menciptakan teknologi yang bisa menjawab semua pertanyaan itu," ujar Sarah yang juga tergabung menjadi anggota tim Kepler.

Memang, ada perkiraan bahwa satu dari 200 bintang di ruang angkasa pasti terdapat sebuah planet yang memiliki zona layak huni oleh makhluk hidup, atau seperti kehidupan seperti Bumi.

Planet KOI 326.01 salah satunya? Itu masih misteri. Tapi, menurut beberapa ilmuwan, planet seukuran Bumi itu merupakan salah satu planet yang cocok untuk kehidupan alternatif penghuni Bumi.

"Ada banyak sekali laut di permukaan planet-planet yang ada di luar sana. Sangat menarik untuk dieksplorasi apakah ada kehidupan atau tidak," tutur Borucki. "Tapi, untuk menuju ke sana, kita perlu waktu bertahun-tahun sejak data pertama ditemukan."

kenakalan remaja

Kenakalan Remaja, Peran Orang Tua, Guru dan Lingkungan



Sebenarnya menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung jawab para guru dan keluarganya, tetapi semua orang, Guru yang selalu mengusahakan keluarganya menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah contoh, adalah cerminan komitmen dan pendalaman makna dari seorang guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya baik dan tidak korupsi agar ia dapat mengajari kepada murid-muridnya yang merupakan remaja generasi penerus bangsa memiliki moral dan ahlak baik dan tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar murid-muridnya sebagai remaja yang baik tidak menjadi pendusta, tidak terjaebak dalam kenakalan remaja.


Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Semua orang pasti akan membenarkan pernyataan ini jika mengerti sejauh mana peran dan tanggung jawab seorang guru . Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa, orang tua saya yang merupakan seorang guru, selalu memberikan instruksi yang mengingatkan kami para anak-anaknya adalah anak seorang guru yang harus selalu menjaga tingkah laku agar selalu baik dan jangan sampai melakukan sebuah kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak Lantas apa hubungan profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya, apakah hanya anak seorang guru yang harus demikian ?.


Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori akademis saja tetapi suri tauladan yang digambarkan dengan perilaku seorang guru dalam kehidupan sehari-hari.


Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang di tuntut tidak melakukan kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu akan tertanam sangat mendalam dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai kebiasaan buruk dan itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal jika itu akan dijadikan referensi bagi para remaja yang lain tentang pembenaran kesalahan yang sedang ia lakukan, dan ini dapat menjadi satu penyebab, alasan mengapa terjadi kenakalan remaja.


Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir setiap orang akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabenenya merupakan guru yang terdekat bagi anak-anak penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang anak remajanya untuk tidak merokok jika seorang ayahnya adalah perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-anak remaja untuk selalu jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta kepada ayah dan lingkungannya, atau sebaliknya. jadi bagaimana mungkin orang tua melarang remaja untuk tidak nakal sementara mereka sendiri nakal?


Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap sebatang rokok bersama adik kelasnya yang masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan dan usianya memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini. Apakah sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau kita hanya menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir bagaikan selembar kertas yang masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta dan menulis apa pada selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut disalahkan mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di sekolah ( guru), atau pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak para remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam kenakalan remaja.


Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua


Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak dapat berprofesi di bidang yang lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yang berkualitas.


Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah bagian hidup dan idialisme seorang guru memang harus dijunjung setinggi-tingginya. Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan oleh apapun termasuk uang. Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia tetaplah manusia, jika terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga dapat melakukan kesalahan.


Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat tidak ingin kita harapkan.






Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa remaja mesum yang dilakukan oleh para remaja belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja mesum di taman sari Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja pacaran di bukit dealova pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus yang mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus, ini menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.


Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, dan Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain dan belajar) harus di bentuk. diawali dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah, pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan informasi yang sangat mendukung bagi pendidikan para remaja. Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap para remaja yang ada di lingkungannya adalah tanggung jawab bersama, tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan informasi yang benar kepada orang tua tentang tindak tanduk si remaja tersebut dan kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya agar tidak terjebak dalam kenakalan remaja.


terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan penting dalam membentuk pola perilaku para remaja, setelah semua informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.


Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru dapat dijadikan pegangan bagi kita semua terutama bagi para orang tua untuk menangkal kenakalan remaja, mari kita bersama-sama untuk menjadi guru bagi anak-anak dan para remaja kita para remaja belia, dengan selalu memberi contoh kebenaran dan memberi dorongan untuk berbuat kebenaran. Sang guru bagi para remaja adalah Orang tua, guru sekolah dan lingkungan tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru dapat memberi teladan yang baik mudah-mudahan generasi remaja kita akan ada di jalan yang benar dan selamat dari budaya "kenakalan remaja" yang merusak kehidupan dan masa depan para remaja, semoga.

PKS: tidak ada tolak angket pajak

PKS: Tak Ada Alasan Tolak Angket Pajak
"Berdasarkan audit BPK, ada indikasi penerimaan pajak menguap lebih dari Rp3 triliun."
Selasa, 22 Februari 2011, 15:48 WIB
Elin Yunita Kristanti, Mohammad Adam
Rapat paripurna DPR (Antara/ Ismar Patrizki)
VIVAnews -- Empat fraksi dengan tegas menyatakan mendukung pelaksanaan Hak Angket Mafia Perpajakan yaitu Golkar, Hanura, PDI-Perjuangan dan PKS.

Juru Bicara PKS, Bukhori, mengatakan bahwa fraksi PKS mendukung Pansus Hak Angket Perpajakan. "Tidak ada alasan lain untuk tidak diteruskan. Fraksi PKS mendukung dan menyetujui angket ini," kata dia di rapat paripurna Dewan, Selasa 22 Februari 2011.
Bukhori menambahkan,  sesuai prosedur, Hak Angket minimal menyertakan dukungan 25 anggota dan lebih dari satu fraksi. Menurut dia, itu sudah dipenuhi. "Karena usulan sudah ditandatangani 114 anggota DPR dan dari tiga fraksi. Jelas sudah memenuhi syarat," kata dia.

Hak angket, tambah dia, adalah untuk menyelidiki masalah yang strategis dan berdampak luas. Menurut dia, kasus-kasus pajak yang salah satunya menyeret Gayus Tambunan tak dipungkiri berdampak luas.
"Selain itu, berdasarkan audit BPK 2010 dilaporkan ada indikasi penerimaan negara dari pajak menguap lebih dari Rp3 triliun," tambah Bukhori. "Ini bagian strategis yang berdampak luas bagi kepentingan bangsa ddan negara," tambah dia.

Hingga akhir pandangan fraksi, sudah diketahui empat fraksi yakni Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) menyatakan menolak. Sikap Gerindra di luar dugaan, berbalik dan mendukung kubu Demokrat.

Sementara, PPP belum menyatakan sikap resmi. Melalui Sekretaris Fraksi PPP, M Romahurmuzy, PPP minta waktu untuk lobi. "PPP meminta, untuk lobi, [rapat] diskors sebentar, sehingga kita tak punya posisi saling berhadap-hadapan, kita dalam posisi yang sama," kata Romy.

surabaya macet seperti jakarta

SBY: Macet di DKI Harus Beres Sebelum 2020
"Tidak mudah untuk mengatur lalu lintas Jakarta, tapi perlu manajemen yang baik."
Selasa, 22 Februari 2011, 15:42 WIB
Ita Lismawati F. Malau, Bayu Galih
Macet di Jakarta (VIVAnews/Tri Saputro)
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan masalah transportasi di Jakarta memang harus ditangani secara khusus dan menjadi salah satu program prioritas pemerintah.

"Saya ingin 'Greater Jakarta' bisa dikembangkan sesuai masterplan. Tapi khusus transportasi, harus ditangani secara khusus," kata SBY usai Rapat Kerja Kabinet dan Gubernur di Istana Bogor, Jawa Barat, 22 Februari 2011.
SBY meminta masalah kemacetan harus teratasi sebelum tahun 2020. Namun, diharapkan masyarakat Jakarta bisa merasakan transportasi lebih baik sebelum 2020.

"Perbaikan signifikan harus dirasakan sebelum tahun 2014. Tapi tak berarti pak Foke [Fauzi Bowo, Gubernur DKI Jakarta] harus tunggu sampai 2020," kata SBY lagi.

Karena itu SBY kemudian meminta perlunya mengelola lalu lintas dengan manajemen yang baik. Manajemen lalu lintas itu perlu dikelola semua pihak, termasuk oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kepolisian, dan Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya Kementerian Perhubungan. "Tidak mudah untuk mengatur lalu lintas Jakarta, tapi perlu manajemen yang baik," ucap SBY.

Mengenai komitmen investasi proyek yang tidak berjalan, SBY meminta untuk segera dibatalkan. "Kita cari investor baru yang benar-benar sanggup, bertanggung jawab, dan kredibel," tegas SBY. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengakui banyak program pembangunan di DKI Jakarta yang tidak berjalan karena ketidaksanggupan investor untuk melanjutkan. Foke mencontohkan, antara lain program jalan tol Becakayu (Bekasi - Cawang - Kampung Melayu) dan proyek monorail.

"Ini meningkatkan kejelian kita memilih investor. Pemprov DKI berusaha menyeleksi mitra dengan baik," kata Foke.